Showing posts with label gerak substansi. Show all posts
Showing posts with label gerak substansi. Show all posts

Saturday, March 2, 2013

Gerak Substansi Sadra dan Tajaddud Amtsal


Urafa meyakini akan adanya relasi keniscayaan yang terus menerus antara wujud dengan kehidupan manusia dan juga dengan entitas-entitas yang lainnya. Bahkan dari waktu ke waktu (dari saat ke saat) senantiasa berubah sehingga senantiasa baru dan baru. Emanasi wujud dari sumber wujud senantiasa tercurahkan kepada segala entitas sehingga setiap saat mengalami perubahan dan baru. Urafa menyebut hal ini dengan teori ‘menanggalkan dan memakai’ (khal’ wa labs). Maksudnya ‘keberadaan’ sebelumnya seluruhnya sirna (menanggalkan) dan kemudian mendapatkan keberadaan yang baru (memakai) dimana keberadaan yang baru ini  serupa dengan keberadaan sebelumnya. Bukan dalam pemaknaan bahwa eksistensi sebelumnya tetap ada dan tanpa perubahan, lalu kemudian ditambahkan padanya keberadaan yang baru. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rumi:
            Setiap jiwa senantiasa baru, dunia dan kita
            Tanpa tahu kebaruan itu dalam keabadian
            Umur bagai arus, baru dan baru
            Berlangsung terus menerus dalam tubuh
Berkenaan dengan hal ini, Urafa dalam kaidahnya mengatakan ‘wujud tidak tetap dalam dua waktu’. Menurut urafa kaidah ini berlaku pada segala entitas makhluk, baik itu substansi maupun aksiden. Kaidah urafa lainnya yang sejalan dengan kaidah ini yaitu ‘tak ada perulangan dalam tajalli’.
Pertanyaannya mengapa keberadaan yang kita saksikan ini tak ada perubahan yang berlangsung secara terus menerus bahkan seolah tetap. Kita melihat keberadaan tersebut senantiasa berada dalam satu kondisi. Alasannya karena adanya emanasi wujud yang terus menerus menerpa segala entitas dari sumber segala keberadaan. Emanasi ini tak pernah terhenti dan senantiasa berlangsung dari momen ke momen. Sebagaimana air hujan yang turun dari langit, kita saksikan seolah air hujan itu berbentuk garis lurus yang tak pernah terputus-putus, padahal jika diamati secara seksama turunnya air hujan, tidaklah demikian halnya.
Persoalan tajaddud amtsal ini bisa ditemukan dalam Qur’an. Silahkan lihat surah alwaqiah;61 untuk  menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu. Juga dalam surah qaf;15 ‘Sebenarnya mereka berada dalam pakaian dari penciptaan yang baru’. Surah fathir;16 ‘Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan dengan penciptaan yang baru’. Kemudian pada surah arrahman;29 ‘Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia berada dalam kesibukan’.
Berdasarkan dengan uraian tajaddud amtsal diatas, memang terdapat kemiripin dengan uraian Mulla Sadra berkenaan dengan gerak substansi. Tapi benar, gerak substansi diilhami dari pandangan urafa tentang penciptaan yang terus menerus berlangsung (tajaddud amtsal). Sebagaimana dipahami bahwa dalam gerak substansi, manusia senantiasa bergerak terus menerus melalui potensi yang ia miliki. Gerak dari potensi menuju aktual pada materi senantiasa berlangsung terus menerus. Kita tidak bisa mengasumsikan akan adanya titik diam pada gerak sehingga dikatakan bahwa gerak adalah kumpulan dari potongan titik-titik. Akan tetapi gerak adalah meninggalkan apa yang ada sebelumnya dalam bentuk potensi dan meraih apa yang datang padanya (aktual) dan hal ini berlangsung secara terus menerus dan tanpa terputus-putus hingga sampai pada titik aktul.