Introduction
Pembahasan walaya merupakan pembahasan penting dalam
pandangan dunia mistis. Bisa dikatakan hampis semua sufi membahas mengenai
persoalan walaya. Salah satunya adalah Ibn Arabi, pembahasan walaya
dieksplorasi lebih jauh dalam berbagai karya Ibn Arabi khususnya dalam karya
emasnya Fushusul Hikam.
Hampir seluruh komentator terhadap Fushusul Hikam
mengakui kerumitan yang ada dalam pembahasan Fushus. Oleh karena itu dibutuhkan
kunci tertentu untuk memahami teks yang ada di Fushusul Hikam. Kunci tersebut
bisa ditemukan pada murid–murid...
Sunday, March 3, 2013
Al-qur’an Mengajak Ruh Manusia, Bukan Mengajak Pria dan Wanita
Ketika kita merujuk pada Qur’an, kita akan menemukan
bahwa kesempurnaan manusia terletak pada pengetahuan dia tentang Tauhid, Ma’ad
dan wahyu atau kenabian. Hal ini menandakan bahwa kesempurnaan manusia
bergantung pada kualitas pandangan dunia tauhidnya. Dalam kata lain, manusia
yang memiliki pandangann dunia tauhid meyakini bahwa alam ini ada permulaanya yaitu
Allah swt, kemudian ada akhirnya yang disebut dengan ma’ad atau hari
kebangkitan, kemudian antara awal dan akhir terdapat ‘shiratul mustaqim’ dimana
shiratul mustaqim berkaitan...
Alam Mitsal dan Mukasyafah (Penyaksian)
Sebagaimana
dimaklumi, terdapat tiga tingkatan realitas alam yaitu alam materi, alam
mitsal, dan alam akal. Dalam terminologi irfan ketiga alam tersebut disebut
dengan alam nasut, alam malakut, dan alam jabarut. Ketiga realitas alam
tersebut masing-masing memiliki karekteristik tersendiri dan juga masing-masing
memiliki hukum tersendiri.
Alam
akal atau alam jabarut adalah alam yang tidak memiliki bentuk dan tidak
memiliki materi atau beban. Pada alam akal sama sekali tidak ditemukan
karekteristik materi. Alam akal bersifat
non-materi...
Saturday, March 2, 2013
Gerak Substansi Sadra dan Tajaddud Amtsal
Urafa meyakini akan adanya
relasi keniscayaan yang terus menerus antara wujud dengan kehidupan manusia dan
juga dengan entitas-entitas yang lainnya. Bahkan dari waktu ke waktu (dari saat
ke saat) senantiasa berubah sehingga senantiasa baru dan baru. Emanasi wujud
dari sumber wujud senantiasa tercurahkan kepada segala entitas sehingga setiap
saat mengalami perubahan dan baru. Urafa menyebut hal ini dengan teori
‘menanggalkan dan memakai’ (khal’ wa labs). Maksudnya ‘keberadaan’
sebelumnya seluruhnya sirna (menanggalkan) dan kemudian mendapatkan...