Tapi menurut saya, salah satu kesempurnaan jiwa, saat diri ini tak menganggap lebih baik dari orang lain. Kita bisa belajar dari Iblis saat mengatakan, 'aku lebih baik darinya'. Ungkapan tersebut adalah ungkapan kejahilan, keangkuhan, dan egoisme.
Tapi mengapa kita tidak boleh merasa lebih baik dari orang lain?
Boleh jadi ada orang merasa lebih baik dari yang lain karena soal genetika atau konstruksi sosial. Padahal seseorang tak punya keterlibatan sama sekali saat kedua keunggulan tersebut diwariskan pada dirinya.
Alasan kedua mengapa kita...
Showing posts with label Jalaluddin Rumi. Show all posts
Showing posts with label Jalaluddin Rumi. Show all posts
Friday, March 8, 2019
Wednesday, August 12, 2015
Takwil Syair Rumi (8)
Yang kuraih dalam hidupku, tak lebih dari tiga perkataan saja; mentah, matang, dan terbakar.
~ Rumi
Rumi merangkum perjalanan hidupnya dalam tiga hal; mentah, masak, dan terbakar. Ketiga hal itu sebenarnya menjelaskan perjalanan gerak ruhaniyah dirinya sebagaimana sufi lainnya. Tiga hal itu merupakan tangga perjalanan. Namun bagaimana kita memaknai ketiga hal itu?
Sebagian menakwil makna tiga tahapan kehidupan Rumi yaitu mentah, matang, dan terbakar dengan tiga tahapan perjalanan makrifat yaitu ilmul yaqin, 'ainul yaqin, dan haqqul yaqin.
Ilmu...
Thursday, August 6, 2015
Takwil Syair Rumi (7)
Sodaraku, engkau adalah pikiranmu,
Selebihnya hanya tulang dan daging.
~ Rumi
Maksud Rumi, kepribadian manusia termanifestasi dalam pemikirannya. Sebab itu kepribadiaan seseorang dapat terlihat pada pemikirannya. Jika seseorang memiliki pemikiran yang tinggi dan agung, tentu ia adalah sosok yang agung serta mulia.
Namun pemikiran yang dimaksud oleh Rumi adalah pemikiran yang telah menjadi malakah bagi dirinya. Dan aspek ke-malakah-an ini diperoleh dengan mengamalkannya. Maksudnya pemikiran yang diamalkan akan menjadi malakah bagi dirinya. Sebab...
Takwil Syair Rumi (6)
Obat derita,
Ada dalam derita.
~ Rumi
Benar, kita mesti menelusuri apa makna derita dalam tradisi Rumi sebagaimana termaktub dalam sastra sufistiknya. Apakah setiap luka disebut derita ? Yang mana disebut dengan derita ? Apakah kefakiran itu derita ? Dalam tradisi sufistik, kefakiran dan kekayaan tak lagi bermakna esensial, meski sebagian besar sufi lebih memilih hidup dalam kefakiran termasuk Rumi, sebab itu kefakiran tak bisa dimaknai sebagai derita. Lalu apa yang dimaksud dengan derita ?!
Dan derita mana yang dimaksud ? Rumi memberikan cirinya...
Idul Fitri Menurut Jalaluddin Rumi
Maulana Rumi senantiasa menanti menyambut bulan ramadhan, duduk bersimpuh penuh kerinduan dan sebagaimana sufi lainnya, di bulan ramadhanlah mereka "berpesta" mencicipi hidangan ruhaniah.
Demikian halnya mereka pun berpesta dengan hari raya, hari raya idul fitri. Namun "pesta" tersebut bukan karena puasa telah berakhir, akan tetapi dikarenakan telah dimulainya kehidupan yang baru, dalam alam yang baru, dan dengan jiwa yang baru.
Menurut Maulana Rumi, dalam sepanjang bulan ramadhan, 'aku' yang palsu berada dibawah naungan dominasi kesejatian 'aku'...
Takwil Syair Rumi (5)
از احمد تا احد يك ميم فرق است
دو عالم در همين يك ميم غرق است
Dari Ahmad hingga Ahad, ada 'mim' (م) yang membedakan,
Dalam 'mim' itulah dua alam tenggelam.
~ Rumi
Kelihaian sufi terlihat dari proses penakwilan. Sebuah proses pemilihan bahasa dari alam hakikat menuju alam bahasa. Bahasa dalam tradisi sufi adalah sebuah proses penakwilan. Terdapat keidentikan antara bahasa dan realitas. Bahasa dan realitas dalam tradisi sufi tak terpisahkan. Saya tak tahu, tapi Heidegger juga mengatakan demikian bahwa bahasa adalah realitas. Bahasa mesti dijelaskan...
Takwil Syair Rumi (4)

Sakitnya pecinta, beda dengan sakit-sakit lainnya,
Cinta adalah timbangan yang dengannya dapat menjadi ukuran rahasia-rahasia Ilahi.
~ Rumi
Takwil Syair;
Pertama Rumi mengatakan, sakitnya pecinta berbeda dengan sakit-sakit lainnya. Seolah Rumi ingin menkategorikan cinta termasuk kategori jenis penyakit, namun sakitnya bukan sakit jismani namun sakit psikis atau sakit ruhani sebagaimana yang diyakini oleh Aristoteles dan juga Ibn Sina, termasuk...
Takwil Syair Rumi (3)

Rahasiaku tak terpisah dari jeritan deritaku,Namun mata dan telinga tak mampu meraihnya.
~ Rumi
Takwil;Syair ini masih bagian dari syair nei atau seruling, 'dengarkanlah jeritan derita seruling bambu yang mengisahkan keterpisahan dari rumpun bambunya'. Pada syair ini, Rumi memposisikan dirinya sebagai nei yang dalam takwilnya nei adalah simbol dari insan kamil.
Sebagai insan kamil yang telah menjalani perjalanan spiritual, tentu menyimpan...
Wednesday, August 5, 2015
Takwil Syair Rumi (2)

Setiap jiwa senantiasa baru, dunia dan kita
Tak diketahui kebaruan itu dalam keabadian
Umur bagai arus, baru dan baru
Senantiasa berlangsung dalam jasad
~ Rumi
Maulana Rumi ingin memberikan suatu penafsiran baru atas realitas keberadaan jiwa dan alam. Suatu penafsiran bahwa jiwa dan dunia senantiasa baru. Meskipun Anehnya kita tak pernah menyaksikan kebaruan itu. Yang kita saksikan hanya perubahan, seperti perubahan pergantian waktu dari...