Friday, November 11, 2022

Tafsir Sufi; Hati Mendengar


Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui

[Q.S al-Baqarah (2):137]


Ada beberapa bentuk “mendengar” yang dijelaskan dalam Quran. Salah satu

yang kita ketahui adalah mendengar melalui telinga. Umumnya kita hanya

tahu jenis ini, mendengar dengan telinga.


Jenis lainnya adalah mendengar dengan hati. Hati mampu menyerap getaran-

Getaran. Hati mendengar melalui getaran-getaran itu. Namun ketika hati sedang

lalai, hati tak mampu mendengar, meskipun telinganya mendengar. Hati tuli tapi

telinga mendengar.


Satu lagi bentuk mendengar adalah mendengar secara transenden. Pendengaran

transenden tak butuh media. Mendengar tanpa telinga dan hati. Tuhan mendengar

Tanpa butuh telinga dan hati. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.


Seorang pesuluk (pejalan) selalu berusaha menguatkan pendengarannya, tahap

demi tahap hingga bisa mencapai ke singgasana Lathif (Yang Maha Lembut).

ketika sampa disitu, hatinya mulai mendengar.


Tapi sebelum itu, dia mesti mendiamkan pikiran dan imajinasinya. Karena selama

seseorang tak mampu mendengar diam, dia tak kan terhubung dengan suara-suara

malakutī, tak kan tersambung dengan hakikat, dan keimanan tak kan menggelora

di dalam hatinya.


Comments
0 Comments

0 comments: