Bahmaniyar adalah salah satu murid terdekat Ibn Sina. Sejak kecil hingga
dewasa senantiasa dalam arahan Ibn Sina. Bahmaniyar sangat memuji gurunya yang
hampir menguasai seluruh bidang pengetahuan khususnya filsafat. Bahmaniyar pun
sangat terkesan dengan ajaran-ajaran filsafatnya. Singkatnya, pernah suatu
ketika Bahmaniyar berkata pada gurunya; ‘Guru... Aku lihat posisimu sederajat
dengan Rasulullah saw. Engkau menguasai berbagai bidang pengetahuan
apalagi engkau piawai dalam filsafat. Lihat saja, tak ada filsafat dalam Qur’an
dan juga hadits-hadits Rasulullah saw’. Mendengar perkataan muridnya, Ibn Sina
hanya tersenyum dan tidak menanggapi perkataannya. Ibn sina menunggu momen yang
tepat untuk menanggapinya. Disaat-saat akhir kehidupannya, Ibn Sina sering sakit-sakitan
dan kemudian memutuskan untuk kembali ke Hamadan. Hamadan adalah salah satu
kota di Iran yang cukup dingin dikarenakan kota tersebut dikellilingi dengan
pegunungan, apalagi disaat salju tiba. Suatu malam, Ibn Sina terserang sakit
dan membuat dirinya sulit bergerak apalagi untuk keluar rumah, karena pada
malam itu cuaca sangat dingin dikarekan salju lebat sedang turun. Kebetulan,
dirumah tak ada air untuk diminum. Ibn Sina kemudian meminta tolong pada
muridnya Bahmaniyar untuk mencari air minum. Jarak ke tempat penampungan air
minum dari rumah Ibn Sina lumayan jauh. Mendengar perintah gurunya, Bahmaniyar
berpikir keras untuk memenuhi perintah gurunya. Untuk menepis perintah gurunya,
Bahmaniyar berkelit dengan alasan kesehatan yang akan membahayakan dirinya jika
keluar rumah dengan cuaca yang sangat dingin. Tak lama kemudian azan subuh pun
terdengar. Setelah kalimat asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Ibn Sina mengambil momen ini
untuk menanggapi perkataan muridnya tentang kesamaan derajat dirinya dengan
Rasulullah saw. Ibn Sina berkata pada muridnya; “coba anda pikirkan dengan baik
muazzin itu, dia keluar dari rumahnya menuju Mesjid dan naik kemenara Mesjid
untuk melantunkan azan subuh. Muazzin itu tak pernah melihat wajah Rasulullah,
tak pernah mendengar suara Rasulullah, dan tak pernah mendapatkan ajaran
filsafat seperti yang engkau katakan, dan ketahuilah, Rasulullah saw hidup
seribu tahun silam, tapi muazzin itu bersedia menembus dingin dan salju
yang menurut dirimu akan membahayakan dirinya. Sedangkan aku hanya menyuruhmu
meminta segelas air minum dan engkau pun tak sanggup. Sungguh, Rasulullah saw
adalah manusia suci yang tak ada bandingannya dengan siapapun dan Jangan pernah
engkau bandingkan derajat Rasulullah saw dengan siapapun.
Saturday, March 23, 2013
0 Comments