Majnun ! lama tak kau sapa aku dengan munajatmu. apakah aku tak lagi hadir dihatimu,
dengan munajat apa aku harus menyapamu, sementara dirimu mendiamkan setiap kata,
dimana hati ini harus mencari, karena jejakmu tak tersentuh oleh apapun, kecuali jejak cintamu,
Majnun ! batin dari cinta adalah makrifat. tak mungkin dipahami dari setiap pertemuan,
Majnun ! pergilah ... disini cinta dan kekasih tak terpisahkan. cinta itu hanya hijab,
Majnun ! apa itu cinta ? apakah krn keindahan wajah ini sehingga disaat wajah ini keriput cinta pun sirna !
Laila ! mengapa kau mengusirku padahal mengingatmu merenggut seluruh eksistensi diri,
Majnun ! disini tak ada dualitas, hulul dan ittihad tak punya makna. sirnalah ... kau akan temukan diriku,
ditaman bunga cinta, belum mampu seirama dengan bunga-bunga keindahannya,
Majnun ! Mengapa tak kau siram bunga cintamu dengan api kerinduan ! Bukankah setiap kata lelah menanti makna cinta,
Bukankah engkau mengagungkan indrawi ! Lalu mengapa kau mencintai ? Apakah cinta itu nampak bagimu seperti untaian ombak !
Majnun ! Apakah makrifat lebih dahulu dari cinta atau cinta lebih dahulu dari makrifat !
Majnun ! Apakah wajah Zulaikha yang meluluhkan cintamu atau keindahan makrifat Zulaikha yang merenggut eksistensimu,
Majnun ! Berlarilah padaku & bawalah hatimu namun tutup matamu sebab yang kau saksikan bukan aku,
Majnun ! Mengapa tak kau ceritakan cintamu pada yg lain ?
Pada siapa ! Sebab yang ada hanya dirimu.
~ Karya ; Muhammad Nur Jabir